BLOG NYA PA ENDANG MUHTADIN
Tampilkan postingan dengan label Sukabumi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sukabumi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Desember 2018

Membuat Media Pembelajaran Peta Interaktif

Asssalamualaikum Bapak/Ibu sekalian, bertemu kembali dengan guruteika. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi cara membuat media pembelajaran peta interaktif dengan menggunakan Articulate Storyline. Media pembelajaran ini cocok digunakan oleh guru SD atau guru mata pelajaran IPS di SMP atau guru Geografi di SMA.

Pada contoh ini, saya akan membuat media pembelajaran : Peta Wisata Pelabuhanratu

  • Buka Articulate Soryline
  • Klik ganda pada gambar slide ditengah layar Storyline
  • Maka tampilan Story view berubah menjadi tampilan Slide view
  • Tampak ada satu buah slide kosong, pada slide kosong ini kita akan masukkan sebuah gambar peta. Bapak/Ibu bisa mencari gambar petanya di Google pada bagian gambar/image. Untuk memasukkan gambar kita klik tab Insert,  kemudian klik ikon Picture, pilih/klik gambar yang akan kita masukkan lalu klik Open. Maka sekarang gambar petanya sudah masuk kedalam slide.
  • Untuk menambahkan elemen interaktifnya kita akan gunakan marker. marker ini akan kita tempatkan pada setiap titik lokasi yang akan diberi tambahan informasi. Untuk yang pertama misalkan marker akan kita tempatkan pada titik Inna Samudra Beach Hotel. Untuk kelengkapan marker saya sudah menyiapkan teks tentang Inna Samudra, gambarnya dan sebuah lagu. 
  • Untuk membuat marker, klik tab Insert, lalu klik Marker, pilih satu gambar kecil untuk simbol markernya. letakkan marker tersebut pada titik yang dinginkan, untuk jelasnya perhatikan video berikut
  • Selanjutnya kita akan menambahkan gambar dan audio pada marker tersebut, perhatikan video nya

  • Selanjutnya kita tambahkan marker pada titik titik lokasi yang yang lainnya. Setelah selesai untuk melihat hasilnya kita klik tab Preview. Hasilnya bisa dilihat pada video berikut ini:

Dari video itu bisa kita lihat jika marker ditunjuk dengan mouse maka akan muncul nama dari lokasi yang ditunjuk, dan apabila marker tersebut diklik maka informasi lengkap mengenai hal tersebut akan muncul.

Demikian Bapak/Ibu cara membuat media pembelajaran Peta Interaktif menggunakan Articule Storyline. Terima kasih.
Share:

Minggu, 16 Desember 2018

Augmented Reality Untuk Kampanye Pileg Atau Pilpres


Jelang PEMILU serentak 2019 jalan jalan di seluruh pelosok negeri ini sudah dipenuhi oleh atribut atribut kampanya, baik atribut partai, caleg bahkan atribut pilpres. Kadang banyaknya atribut ini dapat mengganggu estetika dan keindahan kota, namun fihak fihak yang berkepentingan nampaknya tak peduli yang penting citra diri mereka bisa sampai kepada masyarakat luas. Tetapi apakah semua hal yang berkaitan dengan calon tersebut bisa semuanya dimuat dalam sebuah poster, tentunya tidak.
Tetapi ada satu cara kreatif untuk menampilkan banyak hal tentang seorang caleg tanpa harus menampilkan semua hal dalam sebuah poster, yaitu dengan menggunakan teknologi augmented reality. Teknologi ini sudah banyak digunakan untuk mengiklankan sebuah produk agar tampak lebih menarik dan interaktif. Contoh iklan yang mengaplikasikan teknologi ini bisa dilihat pada video berikut ini.


Dari contoh video tersebut kita bisa saksikan sebuah produk yang jika dihadapkan dengan kamera HP kemudian akan menampilkan informasi yang berkaitan dengan produk tersebut. Dengan menscan gambar atau produk tersebut di layar HP muncul informasi baik berupa teks, grafis, audio maupun video. Sehingga konsumen bisa mendapatkan informasi yang lengkap tentang produk tersebut.





Cara yang sama bisa digunakan para Caleg atau Tim sukses untuk menampilkan informasi dalam beragam format sehingga bisa lebih menarik, khususnya bagi para pemilih milenials. Untuk itu kita bisa menggunakan beberapa aplikasi seperti HP Reveal atau Blippar.



Share:

Rabu, 31 Oktober 2018

GEISA , Guru ASN Wajib Mengenalinya


GEISA adalah kependekan dari General Equipt and Integrated System of Attendance. Namanya keren dan ia akan menjadi teman sehari hari guru, khususnya guru ASN wabil khusus yang sudah mendapatkan TPG. Guru harus akrab dan dekat dekat selalu di si GEISA ini, sebab jika menjauhinya apalagi memusuhinya, tunjangan profesi guru alamat tidak cair.

Saat ini GEISA sedang diuji coba, dan rencananya tahun 2019 yang akan datang akan mulai mendatangi sekolah sekolah. Siap siap saja!

Aplikasi Geisa Client berada di tengah-tengah, diantara Mesin Finger Print, Aplikasi Dapodik, dan Server Geisa yang berada terpusat (di Jakarta). Server Geisa bertugas untuk mengumpulkan seluruh data log absensi guru yang berasal dari Aplikasi Geisa Client, kemudian data log absensi guru yang sudah sukses terkirim akan diproses dan terintegrasi dengan aplikasi lainnya seperti DHGTK, SIMTUN dan lain-lain.
Share:

Laboratorium Pembelajaran Berbasis Tablet Murah Meriah


Pembelajaran berbasis komputer bagi sebagian sekolah/siswa dianggap masih mahal investasinya. Tetapi dengan sedikit usaha sekolah bisa membuat lingkungan pembelajaran berbasis komputer dengan biaya yang relatif murah. Salah satunya dengan mengganti PC/Laptop dengan tablet. Dulu sempat ada wacana dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat tablet SABAK, (Baca : https://inet.detik.com/consumer/d-1706529/sabakmoe-tablet-pc-untuk-pendidikan) tetapi entah mengapa wacana itu sekarang hilang bagai tertiaup angin. Padahal efektifitas tablet dalam menunjang pembelajaran pastilah cukup signifikan. Tablet tidak memerlukan tempat yang luas bahkan bisa digunakan pada pembelajaran di luar kelas. Puluhan Judul Buku Sekolah Elektronik bisa disimpan didalamnya sehingga bisa lebih menghemat daripada pengadaan buku dalam format cetak. Jika satu Buku Siswa dalam format cetak harganya 30 ribu rupah, jika ada 11 mata pelajaran di kali 3 tingkat maka biaya pengadaannya mencapai 990 ribu rupiah.

Untuk uji coba, sekolah bisa membuat semacam laboratorium pembelajaran berbasis tablet. Pada laboratorium ini tersedia tablet untuk satu kelas/rombel siswa. Berapa biaya investasinya?
Tentunya tersedia berbagai macam varian tablet dengan berbagai harga, kita akan mencari tablet dengan harga termurah dan penulis mendapatkannya di https://shopee.co.id/TABLET-CITYCALL-CT-701-3G-QUADCORE-RAM-1-GB-ROM-8-GB-DUAL-SIM-GRS-RESMI-i.1383413.1343372724


Dengan harga sekitar 450 ribu rupiah dan kita asumsikan satu rombel terdiri dari 32 siswa, maka biaya pembelian tablet ini adalah Rp.14.400.000, ditambah untuk pembelian 1 buah akses point untuk membangun jaringan wireless dengan laptop guru yang harganya sekitar 200 ribu an, maka total investasinya kurang dari  15 juta an . Dengan investasi sebesar itu sekolah bisa memiliki sebuah laboratorium komputer berbasis tablet yang bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran termasuk ulangan berbasis komputer.

Referensi :
https://www.voaindonesia.com/a/sekolah-di-as-ganti-buku-pelajaran-dengan-tablet-komputer/1616759.html


Share:

Selasa, 30 Oktober 2018

Ulangan Umum Hybrid (PBT + CBT)


Rasanya siswa SMP/SMA/SMK saat ini hampir semuanya memiliki HP Android, mengapa hal ini tidak kita manfaatkan untuk menyelenggarakan Ulangan Umum (PAS/PBT) berbasis komputer? Oke lah misalkan tidak semua siswa memilikinya, tetapi saya yakin setidaknya 60% siswa memilikinya. Jika kondisinya seperti itu, maka kita bisa melasanakan pola hybrid, yaitu menggunakan dua pola yaitu Paper Based Test dan Computer Based Test secara bersamaan, siswa yang memiliki HP menggunakan pola CBT sementara siswa yang tidak memiliki tetap mengikuti pola PBT.

Lalu infrastruktur IT apa yang harus dipersiapkan sekolah? Untuk tahap awal kita bisa menggunakan laptop guru sebagai server di setiap ruangan ulangan, untuk mengaktifkan jaringannya bisa digunakan software seperti  conectify. Jadi penjawalan ulangannya tidak seperti penjadwalan ulangan seperti biasanya, tetapi lebih mirip seperti penjadwalan pelajaran sehari hari.

Walaupun mungkin terlihat seperti rumit, tetapi jika dimulai dan dibiasakan, rasanya sekolah akan bisa melaksanakan kegiatan tersebut. Yang terpenting adalah adanya niat untuk mulai menggunakan paradigma baru dalam sistem pembelajaran di sekolah, termasuk dalam hal penilaian.

Bagaimana Bapak/Ibu guru, siapkah kita menghadapi sebuah era baru? Semua berpulang kepada kita guru guru sebagai aktor utamanya.
Share:

Minggu, 28 Oktober 2018

Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG


Dalam menulis soal bentuk PG, penulis soal harus memperhatikan kaidah-kaidah

Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.

Konstruksi
1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relative sama.
6. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
9. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

Bahasa
1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
Hal-hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal:
1. Soal tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, antargolongan (SARA).
2. Soal tidak boleh bermuatan politik, pornografi, promosi produk komersil (iklan) atau instansi (nama sekolah, nama wilayah), kekerasan, dan bentuk lainnya yang dapat menimbulkan efek negatif atau hal-hal yang dapat menguntungkan atau merugikan kelompok tertentu.

Share:

Kamis, 11 Oktober 2018

Mengurai Permasalahan Guru Honorer


(gambar ilustrasi milik www.tekape.co : https://tekape.co/opini-guru-honor-yang-tak-terlirik/ )

Siapakah yang dimaksud guru honorer itu? Guru honorer adalah guru guru yang mengabdi di sekolah negeri. Ketika muncul kebijakan TPG atau tunjangan profesi guru mereka tidak bisa tersentuh. Jika teman teman mereka di sekolah swasta bisa mendapatkan TPG, mereka tidak bisa mendapatkannya karena salah satu persyratan untuk bisa mendapatkan TPG adalah adanya SK dari Kepala Daerah. Padahal selama ini mereka hanya mendapatkan SK dari Kepala Sekolah. Sampai akhirnya pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Permendikbud No.8 Tahun 2017 yang mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk memberikan SK kepada para guru honorer.

Lalu apakah semua kepala daerah memberikan SK kepada guru honorer? Ternyata tidak. Pemerintah daerah memiliki ketakutan jika SK diterbitkan maka para guru honorer akan menuntut gaji/honor dari pemerintah daerah. Sementara sebagian besar pemerintah daerah mengaku tidak akan mampu untuk menggaji guru honorer yang jumlahnya ribuan di setiap kabupaten.

Lalu bagaiman solusinya?
Menurut hemat penulis, Solusi jangka pendek adalah Pemerintah Daerah tetap memberikan SK kepada guru honorer, dan Pemerintah Pusat cq Kemetrian Pendidikan merevisi kembali aturan yang berkaitan dengan sertifikasi guru honorer, agar lebih mudah dan sederhana. Sehingga guru guru honorer bisa mendapatkan Tunjangan Profesi Guru. Dengan adanya TPG untuk guru honorer, PEMDA terlepas dari beban, Sekolah juga terlepas dari beban, karena menarut aturan sekolah hanya boleh mengalokasikan maksimal 15% dana BOS untuk membayar guru honorer, padahal selama ini ???

Mudah-mudahan pemerintah benar benar bisa menyelesaikan masalah ini, seperti janji Pak Moeldoko yang diberitakan oleh
KOMPAS  https://nasional.kompas.com/read/2018/10/09/19272991/pemerintah-akan-naikan-gaji-guru-honorer-yang-tak-lolos-cpns-dan-pppk
bahwa Pemerintah akan menaikkan gaji guru honorer yang tak lolos PNS/PPPK. Sekali lagi mudah mudahan benar Aamiiin

Share:

Selasa, 11 September 2018

Pesan Selamat Tahun Baru Hijriah Dari Bapak Bupati Sukabumi

Berikut pesan yang disampaikan oleh Bupati Kabupaten Sukabumi, Drs. H. Marwan Hamami , MM dalam rangka menyambut Taun Baru Hijriah 1440 H



Share:

Sabtu, 08 September 2018

Breaking News : Minibus Rombongan Guru Masuk Jurang Di Cisarakan Pelabuhanratu


Sumber :KOMPAS.com/BUDIYANTO

Sebuah bis yang mengangkut rombongan guru dari Jakarta, kemarin malam terjun ke jurang di tanjakan Cisarakan Desa Buniwangi Kecamatan Pelabuhanratu. Dalam kecelakaan tersebut, seorang penumpang bus, Saeful Bahri meninggal dunia. Sementara itu tiga penumpang lainnya mengalami luka berat dan 16 penumpang luka ringan.

Menurut keterangan rombongan guru tersebut akan menuju tempat wisata Geopark Ciletuh, akiibat kurang menguasai medan yang memiliki tanjakan/turunan yang tajam, sopir tidak bisa menguasai kendaraannya.
Share:

Jumat, 07 September 2018

Variasi Pembelajaran Dengan QR Code

Kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dasasan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang (https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_QR)


Selain untuk kepentingan identifikasi produk, QR Code bisa dimanfaatkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan sedikit kreativitas guru bisa merancang berbagai jenis teknik pembelajaran yang memanfaatkan QR Code dan HP. (Sebagai referensi bisa kunjungi : https://www.teachstarter.com/blog/10-exciting-qr-code-activity-ideas-for-classroom/)





Berikut adalah sebuah contoh skenario umum pembelajaran dengan QR Code:
Sebelum pelajaran:
  1. Atur siswa ke dalam kelompok. Setiap kelompok membutuhkan setidaknya SATU orang yang memiliki perangkat seluler (catatan: koneksi internet tidak diperlukan).
  2. Mintalah siswa untuk mengunduh pembaca QR (mis. I-Nigma | NeoReader | Kaywa) ke perangkat seluler mereka. Bawa perangkat ini ke dalam kelas/pelajaran.
  3. Siapkan sejumlah pertanyaan yang akan kita ubah menjadi QR Code. 
  4. Kunjungi website QR Treasure Hunt Generator : http://www.classtools.net/QR/ , klik tombol Get Started
  5. Pada halaman berikutnya lengkapi kolom judul quiz, kolom pertanyaan dan jawaban (paling sedikit 5) secara berurutan ke bawah, isi sandi untuk quiz ini . terakhir klik tombol Create the QR Chalange
  6. Akan muncul halaman berisi tautan, klik tautan yang muncul
  7. Setelah itu klik Get the QR Code for each question!
  8. Simpan gambar QR Code (sejumlah pertanyaan +1), QR Code yang paling atas/yang pertama adalah intruksi/pengantar dan QR Code berikutnya adalah pertanyaan yang kita buat.
  9. Cetak gambar QR Code tersebut. Tempelkan gambar QR code tersebut di tempat tempat tertentu di sekitar kelas/sekolah.


B. Pelajaran:
  1. Letakkan kode QR pertama ('introduction')  di papan tulis Anda.
  2. Setiap tim memindai QR Pertama ke perangkat mereka dan diberitahu untuk mulai berburu di sekitar sekolah untuk kode QR yang tersisa.
  3. Pemenangnya adalah tim pertama yang kembali dengan jawaban paling benar dalam waktu yang tersedia.
Contoh Video


C. TIPS / IDE LAINNYA
  1. Tim penghargaan SATU poin untuk setiap pertanyaan yang berhasil mereka decode, dan dua poin lagi untuk setiap jawaban yang benar yang mereka berikan.
  2. Siswa di setiap tim yang tidak memiliki akses ke perangkat seluler dapat bertanggung jawab atas jawaban penelitian / memburu kode QR lain untuk tim mereka.
Share:

5 Tips Membuat Kelas Menyenangkan


Belajar di kelas. Aktifitas yang satu ini menjadi menu harian untuk bapak ibu guru dan para murid di sekolah. Sebagai guru, yang merupakan fasilitator utama, guru sangat berperan untuk membuat menu harian ini dalam sajian yang segar, menarik, tidak membosankan dan tentunya bergizi.
Penyajian yang selalu baru menjadi salah satu faktor untuk menentukan hasil dari proses belajar mengajar. Nah, apa tips dan trik dari bapak ibu guru yang biasa bapak ibu guru lakukan untuk membuat menu harian ini segar dan bergizi? Intip yuks beberapa cara membuat kelas menyenangkan berikut ini!
1. Hindari berdiri di satu posisi
Dalam cara konvensional dalam mengajar, guru selalu mengajar dengan posisi yang sama yaitu di depan kelas. Guru duduk di belakang meja guru atau berdiri di depan papan tulis. Guru biasanya meminta murid untuk membuka buku pelajaran atau membagikan foto kopi materi pelajaran. Kemudian materi tersebut dibahas bersama-sama. Metode ini dikaji sebagai salah satu metode yang tidak efektif, karena belajar terjadi hanya satu arah, guru menyampaikan dan murid mendengarkan. Kira-kira akan berapa lama anak-anak akan bertahan untuk menyimak pelajaran yang diajarkan? 10 menit? 15 menit? Coba saja.
Bandingkan dengan mobile teaching. Guru bisa membahas mata pelajaran dalam jarak dekat dengan murid. Matematika misalnya. Dengan metode mobilitas di dalam kelas, guru bisa benar-benar turun untuk membantu murid menjelaskan penggunaan rumus, perkalian dan lain sebagainya. Selain itu, hal ini juga bisa membantu murid untuk lebih relax, menciptakan suasana bahwa mereka memang sedang belajar bersama dengan guru mereka, bukan selalu diajari atau digurui.
Terlebih, mereka akan merasakan keterlibatan guru secara emosional. Dengan berjalan-jalan, berpindah-pindah posisi, guru juga akan lebih mengetahui secara detail situasi kelas, bahkan melihat apa yang dikerjakan oleh muridnya, satu-persatu. Apakah Donny sedang melamun, Carol sedang menggambar karena bosan, atau ada murid yang bisik-bisik, corat-coret dan lain sebagainya.
2. Pancing ide anak sebanyak-banyaknya
Full attention atau atensi penuh bisa juga didapat dari memancing pendapat, diskusi atau berdebat argument. Tidak semua anak bisa mengeluarkan idea tau pendapat mereka. Sebagai guru, kita harus percaya pada kemampuan dari masing-masing anak. Pacu mereka untuk berani berpendapat, hargai apapun yang mereka ungkapkan. Dengan demikian, selain memberikan materi pelajaran, kita juga melatih mereka untuk terbuka pada perbedaan ide dan mendengarkan orang lain. Hal ini menjadi sangat penting bagi anak, karena ini akan menjadi bekal untuk mereka berinteraksi dengan orang lain, dengan teman, guru, orang tua atau siapa saja yang mereka temui.
3. Bervariasi
Sajikan mata pelajaran dengan berbagai variasi. Misalnya di awal pelajaran, bapak ibu guru bisa memberikan aktivitas untuk class warming up, seperti berdiri bersama dan melakukan yel-yel, atau games selama 5 menit, atau cerita lucu atau apapun yang bisa memberikan semangat dan menyatukan spirit anak untuk belajar bersama bapak ibu guru selama 45 menit atau 90 menit ke depan. Bisa juga setelah 15 menit menjelaskan mata pelajaran, bapak ibu guru bisa menyisipkan kuis selingan. Perbanyak diskusi dengan anak-anak murid. Di akhir pelajaran, bisa ditutup dengan tanya jawab singkat mengenai mata pelajaran yang diajarkan.
4. Berikan perhatian ke semua anak
Yang sering terjadi di kelas adalah guru akan cenderung lebih memperhatikan murid yang pintar dan aktif. Kita coba tarik kembali ke masa kita sekolah dulu. Jika memang kita sebagai anak aktif, kita akan merasa kita sangat diperhatikan oleh guru.
Jika kita diam saja di kelas, maka kita juga tidak akan berkesempatan untuk menuangkan ide ataupun mengaktualisakan diri kita di kelas. Makanya sering muncul jargon, jadilah anak ‘yang paling’…paling pintar, paling paling cantik, paling badung, paling suka telat… Yang penting menjadi ‘paling’, entah paling apa, karena dengan paling, kita baru akan diperhatikan oleh guru.
Bagaimana dengan anak-anak yang dalam taraf biasa-biasa saja? Sekarang ketika menjadi seorang guru, sebenarnya tugas seorang guru lah untuk mengeksplore ‘benih-benih paling’ yang ada di dalam diri masing-masing anak. Sebagai guru, guru harus percaya bahwa setiap anak punya talenta dan potensi yang berbeda-beda.
5. Maksimalkan teknologi
Salah satu alat yang membantu guru untuk menciptakan suasana aktif dan segar adalah teknologi. Manfaatkan teknologi yang ada, seperti laptop, internet dan projektor untuk mengubah materi pelajaran text book ke audio visual. Dengan penyajian yang baik dan menarik, fokus anak akan lebih terarah pada materi yang disampaikan. Jangan ragu untuk mengotak-atik atau membuat sesuatu yang berbeda dengan teknologi.
Dengan satu klik di sebuah website, guru bisa mendapatkan berbagai pengetahuan yang bisa diseleksi menyesuaikan mata pelajaran yang sedang dibahas. Berbagai situs tentang edukasi dan pengetahuan tersedia, salah satunya adalah portal kesekolah.com yang menyajikan berbagai artikel dari kesehatan, pendidikan, berita, solusi edukasi dan lain sebagainya. Dengan demikian, pembahasan materi yang dilakukan di dalam kelas akan lebih bervariasi dan selalu segar, karena informasi dari internet selalu update dan terkini.
Source : www.kesekolah.com
Share:

Rabu, 05 September 2018

Aplikasi Gratis Untuk Belajar Dan Mengajar : #1. LMS


Teknologi informasi telah mewarnai berbagai bidang kehidupan, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajar pada saat ini menuntut guru menggunakan teknolgi informasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tuntutan keterampilan abad 21 yang harus dikuasai siswa juga dalam banyak hal memerlukan bantuan teknologi informasi untuk mewujudkannya. Beruntunglah kita karena pada saat ini banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk itu, sebagian diantaranya adalah aplikasi aplikasi yang tidak berbayar atau gratis.



Pada tulisan ini, penulis akan menguraikan contoh aplikasi aplikasi gratis yang dapat dimanfaatkan guru dalam membantu proses belajar mengajar. Penulis akan mulai dengan aplikasi LMS gratis.

LMS atau Learning Management System merupakan sebuah sistem untuk mengelola kegiatan pembelajaran dalam sebuah jaringan komputer (baik internet maupun internet).  Berikut ini tiga (3) LMS gratis yang paling populer saat ini.

1. Edmodo, merupakan sebuah LMS yang tampilan maupun karakteristik mirip dengan Facebook. LMS Edmodo mengintegrasikan jejaring sosial kedalam lingkungan LMS nya. Edmodo menyediakan tiga jenis akun yaitu Guru, Siswa dan orangtua. 

Aktifitas pembelajaran yang disediakan oleh Edmodo meliputi Quizz, Poll dan Assignment. Semnetara sumber belajar yang didukung oleh Edmodo meliputi berbagai jenis file dan tautan(link).




2.  Schoology,  Memiliki fitur yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan Edmodo. Istilah dan tampilannya sangat mirip dengan facebook, sehinggu guru atau siswa yang sudah terbiasa dengan facebook akan mudah beradftasi saat menggunakan LMS ini.

3. Moodle, Moodle merupakan LMS yang sangat lengkap baik dari segi administrasi maupun dari segi aktifitas dan sumber belajar. Selain itu moodle tersedia dalam format cloud (internet) maupun bisa di download untuk bisa digunakan pada jaringan lokal atau intranet.

Demikian itu tadi tiga LMS yang saat ini banyak digunakan oleh para guru diseluruh dunia untuk membangun sistem kelas maya (virtual class). Dengan LMS guru bisa mengembangkan metode Flipped Classroom sebagai salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan abad 21 yaitu keterampilan Kolaborasi.
Share:

Sejarah Kabupaten Sukabumi

(Dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Sukabumi)

Ada yang mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-Bumen, yang bermakna bahwa pada kawasan yang memiliki udara sejuk dan nyaman ini membuat orang-orang suka bumen-bumen atau menetap.[2] Penjelasan yang lebih masuk akal adalah bahwa nama "Sukabumi" berasal dari bahasa Sansekerta suka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhumi, "bumi". Jadi "Sukabumi" artinya "bumi kesukaan".

Sebelum berstatus kota, Sukabumi hanyalah dusun kecil bernama "Goenoeng Parang" (sekarang Kelurahan Gunungparang) lalu berkembang menjadi beberapa desa seperti Cikole atau Parungseah. Lalu pada 1 April 1914, pemerintah Hindia Belanda menjadikan kota Sukabumi sebagai Burgerlijk Bestuur dengan status Gemeente (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.

Selanjutnya pada 1 Mei 1926, Mr. G.F. Rambonnet diangkat menjadi Burgemeester. Pada masa inilah dibangun Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, gereja Kristen; Pantekosta; Katholik; Bethel; HKBP; Pasundan, pembangkit listrik Ubrug; centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil Gunung Puyuh.

Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari jadi Kota Sukabumi yaitu 13 Januari 1815. Kota yang saat ini berluas 52,46 Km² ini mendapatkan namanya dari seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan Soekaboemi. Perlu diketahu Andris de Wilde ini juga adalah seorang Preanger Planter (kopi dan teh) yg bermukim di Bandoeng, dimana eks rumah tinggal dan gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung.

Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya Pieter Englhard mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti nama Cikole (berdasar nama sungai yg membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari 1815. Sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi. Namun, bukan berarti hari jadi Kota Sukabumi jatuh pada tanggal tersebut. Ceritanya memang tidak singkat, bermula dari komoditas kopi yang banyak dibutuhkan VOC, Van Rie Beek dan Zwadecroon berusaha mengembangkan lebih luas tanaman kopi di sekitar Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Tahun 1709 Gubernur Van Riebek mengadakan inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor), Cianjur, Jogjogan, Pondok Kopo, dan Gunung Guruh Sukabumi. Inilah salah satu alasan dibangunnya jalur lintasan kereta-api yg menghubungkan Soekaboemi dengan Buitenzorg dan Batavia di bagian barat dan Tjiandjoer (ibukota Priangan) dan Bandoeng di timur. Saat itu, de Wilde adalah pembantu pribadi Gubernur Jenderal Daendels dan dikenal sebagai tuan tanah di Jasinga Bogor.

Pada 25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi yang luasnya lima per duabelas bagian di seluruh tanah yang ada di Sukabumi seharga 58 ribu ringgit Spanyol. Tanah tersebut berbatasan dengan Lereng Gunung Gede Pangrango di sebelah utara, Sungai Cimandiri di bagian selatan, lalu di arah barat berbatasan langsung dengan Keresidenan Jakarta dan Banten dan di sebelah Timur dengan Sungai Cikupa. Pada tanggal yang sama 354 tahun yang lalu, Belanda bangga memenangkan perang melawan Spanyol.Setelah Mr. G.F. Rambonnet memerintah ada tiga “Burgemeester” sebagai penggantinya yaitu Mr. W.M. Ouwekerk, Mr. A.L.A. van Unen dan Mr. W.J.Ph. van Waning.
Share:

Langgeng Jaya: Berakhirnya Sebuah Era

Di era 80 dan 90 an, bagi warga Pelabuhanratu siapa yang tak kenal bis Langgeng Jaya. Bis yang melayani trayek Sukabumi-Cisolok ini selalu dijejali penumpang. Baik yang dari maupun menuju Pelabuhanratu. Hampir semua kalangan mulai dari pedagang, pegawai, wisatawan dan terutama pelajar menggunakan jasa bis ini. Sopir, kernet dan jadwalnya sudah begitu melekat di benak mereka.

Masih terbayang di awal tahun 1992 , saya naik bis ini untuk pertama kalinya. Saya mendapat SK untuk menjadi guru SMP Negeri 2 Cisolok. Berangkat dari terminal Cikembang setelah subuh ditemani udara dingin dari kaca jendela bis yang tidak bisa ditutup. Bis meliuk liuk di jalan yang berkelok dan tidak bisa dibilang mulus yang bisa membuat perut mual. Lalu setelah itu hampir setiap minggu Langgeng Jaya menemani penulis pulang pergi Sukabumi Pelabuhanratu.

Tetapi memang tak ada yang langgeng di dunia ini. Sudah beberapa bulan ini penulis tak lagi melihat bus Langgeng Jaya di jalan ke pelabuhanratu. Ketika pelabuhanratu sudah berkembang dan menjadi ibukota kabupaten Sukabumi, Lanngeng Jaya tak lagi ada untuk menemani kemajuan dan perkembangan Pelabuhanratu.

Terima kasih Langgeng Jaya.
(foto: Ferli Rizal/Radar Sukabumi)
Share:

Selasa, 04 September 2018

Gala Siswa Indonesia SMP Tingkat kabupaten Sukabumi Di Mulai Hari Ini


Hari ini, 4 September 2018 Gala Siswa Indonesia SMP tingkat kabupaten sukabumi dibuka di lapangan Sekolah Model, Cikembang Sukabumi. Turnamen mempertemukan tim tim juara tingkat komisariat.
Salah satu tim peserta adalah tim SMP Negeri 1 Cikakak yang mewakili Komisariat Pelabuhanratu. Tim ini dipimpin oleh Bapak lolop Syarifudin selaku ketua MKKS SMP Komisariat Pelabuhanratu. Sebagai manajer tim adalah bapak Drs. Hidayat, Kepala SMPN 1 Cikakak. Adapun pelatih adalah
Bapak Edy Yanto dan Bapak Cecep Setiawan


Selamat bertanding!
Share:

Rabu, 29 Agustus 2018

Atlet Dayung Asal Kabupaten Sukabumi Sumbang Emas Asian Games



Seperti dilansir oleh sukabumiupdate.com, salah seorang penyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia pada gelaran Asian games 2018 ini adalah Ujang Hasbuloh. Ujang Hasbuloh adalah pemuda asal Surade kabupaten Sukabumi yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia.

Ujang menyumbang emas dari nomor lighweight 8 cabang olahraga Dayung. Selain Ujang ada juga atlet panahan Sri Ranti yang juga mengikuti pesta olahraga se Asia ini. Sri Ranti adalah peraih medali emas pada SEA GAMES yang lalu,

Ayo atlet atlet Sukabumi ikuti jejak Ujang Hasbuloh dan Sri Ranti menjadi pejuang Olahraga yang bisa mengharumkan nama kabupaten Sukabumi bahkan nama negara di kancah internasional.
Share:

VISI SMPN 1 CIKAKAK

TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG BERAHLAKUL KARIMAH, BERPRESTASI, ANTUSIAS DAN RELIJIUS

Statistik Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive


Recent Posts

Tags

Recent Comments

Followers