BLOG NYA PA ENDANG MUHTADIN
Tampilkan postingan dengan label KEMDIKBUD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KEMDIKBUD. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Oktober 2020

Pembelajaran Jarak Jauh dengan Cara 5M

 

Pembelajaran Jarak Jauh dengan Cara 5M

COMPLETE

Anda telah memahami prinsip, tujuan dan pendekatan pembelajaran jarak jauh. Sebagai pendidik, perlu mengingat kembali bahwa tujuan pendidikan berpusat pada siswa. siswa mampu mengembangkan kompetensi sehingga mereka dapat menalar, menjadi pribadi mandiri yang mampu menghadapi ujian bermakna dan kelak siap untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan. 

Pembelajaran jarak jauh membuat kita mengerti bahwa proses belajar tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh guru. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran jarak jauh yang bermakna. Bermakna dalam artian relevan secara konteks dan konten dengan kehidupan siswa. 

Lantas, bagaimana merancang pembelajaran jarak jauh yang dapat mengembangkan kompetensi siswa? Pada aktivitas ini, Anda akan mempelajari kunci memfasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh bermakna dengan Cara 5M. Apa itu Cara 5M? Cara 5M adalah pilihan cara untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan melibatkan siswa, orangtua maupun komunitas. Cara 5M terdiri dari:

  1. Memanusiakan hubungan
  2. Memahami konsep
  3. Membangun keberlanjutan
  4. Memilih tantangan
  5. Memberdayakan konteks

Bagaimana penjelasan dan penerapan Cara 5M tersebut? Silahkan membaca penjelasannya pada tautan: Panduan 5M untuk Pembelajaran Jarak Jauh.

Share:

Tujuan, Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh

 

Tujuan, Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh

sumber : https://gurubelajar.simpkb.id/courses/program-pembelajaran-gtk-di-masa-pandemi-covid-19/lessons/konsep-pembelajaran-jarak-jauh/topic/tujuan-prinsip-dan-pendekatan-pembelajaran-jarak-jauh/
COMPLETE

Bapak dan Ibu guru, Video yang telah Anda saksikan tadi merupakan gambaran tantangan yang mungkin juga Anda alami saat ini. Namun demikian, tantangan pembelajaran jarak jauh bukanlah suatu hal yang harus dikeluhkan terus menerus. Alangkah lebih baik apabila kita sebagai pendidik berusaha mencari solusi terbaik yang tidak membebani siswa, guru dan orang tua sehingga dapat memberikan pengalaman belajar jarak jauh yang bermakna. 

Lantas, bagaimana merancang pembelajaran jarak jauh yang bermakna? Langkah awal yang perlu diperhatikan ialah mengetahui mengapa kita perlu melakukannya. Apa tujuan, prinsip dan pendekatan pembelajaran jarak jauh? Silakan cermati infografis berikut. Anda bisa menulis catatan poin-poin penting yang Anda dapatkan.

Selain itu, Anda juga dapat memperkuat pemahaman terkait konsep Pembelajaran Jarak Jauh, silakan perkaya informasi dengan membaca sumber belajar berikut ini: Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Penyebaran Covid-19 dalam Masa Darurat

Share:

Senin, 14 Januari 2019

Admistrasi Guru , Tinggalkan!

Assalamualaikum Wr.Wb.

Mengajar itu tugas berat. Mengajar itu adalah berbagai cara dan upaya untuk membuat siswa belajar. Ketika mengajar guru adalah seorang motivator, fasilitator, tutor, instruktur bahkan edukator. Guru harus memikirkan berbagai model, metode, teknik dan media agar siswa dapat belajar dengan sukses. Untuk itu diperlukan kerja intelektual yang terus menerus. Namun selama ini kelihatannya fokus kita tampaknya bukan itu. Kita seringkali lebih fokus untuk membuat administrasi pembelajaran yang bermacam macam.dan berulang ulang. Apakah administrasi tidak penting? Tentu bukan itu maksudnya, administrasi pembelajaran juga sama pentingnya dengan pelaksanaan pembelajaran, tetapi jika teknologi bisa membuat kerja guru jadi lebih ringan mengapa tidak kita coba.

Jika tugas tugas administrasi bisa dibantu oleh teknologi, guru bisa lebih fokus kepada kerja intelektual untuk mengerahkan berbagai upaya agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik kualitasnya.

KI, KD, Kalender Pendikan, Silabus, RPP, KKM, Agenda, Daftar hadir, Daftar nilai, Agenda, Bank Soal, Analisis Hasil ulangan dan sebagainya bisa dibuat dan disimpan dalam perangkat teknologi informasi seperti Laptop, Tablet, atau Smartphone. Saya kira tidak terlalu urgen kalau administrasi seperti harus dibuat printoutnya. Laporan laporan administrasi bisa dikirim atau dilihat tanpa harus dicetak. Guru, misalnya bisa membagikan laporan kehadiran, laporan penilaian secara real time kepada fihak fihak berkepentingan seperti Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan atau bahkan orangtua siswa melalui teknologi informasi. Banyak aplikasi yang memungkinkan untuk melakukan semua itu. Tinggal kita, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan birokrasi pendidikan punya kemauan untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Yang saya lihat selama ini, hampir semua stake holder pendidikan belum memiliki visi teknologi informasi. Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan atau Dinas Pendidikan perlu duduk bersama dengan fihak fihak yang memiliki visi atau wawasan teknologi informasi untuk membuat semacam blueprint administrasi pembelajaran, bahkan pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Semoga tulisan singkat ini ada manfaatnya. Terima Kasih
Wassalam.

Share:

Kamis, 22 November 2018

Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi

Pada akhir tahun 2018 ini Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan Nasional meluncurkan  program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi. Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran selanjutnya akan disingkat dengan Program PKP, merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Program ini merupakan salah satu pendukung program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang lebih berfokus pada upaya memintarkan siswa melalui pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi, maka program ini dilakukan dengan berbasis zonasi, selanjutnya disebut dengan Program PKP Berbasis Zonasi. Untuk melihat pembagian zonasi bisa dilihat di halaman : http://zonasi.data.kemdikbud.go.id/ .

Untuk itu maka Dirjen GTK akan menyiapkan Nara Sumber (NS), Instruktur Nasional (IN) dan Guru Inti (GI) yang akan menjadi pendamping dalam kegiatan tersebut. Adapun syarat untuk menjadi  IN dan GI adalah sebagai berikut :

  • Instruktur Nasional (IN) adalah widyaiswara LPMP atau guru terbaik yang ada di provinsi/Kabupaten/Kota dengan Skor UKG > 81 dan modul di bawah KCM <= 2 
  • Guru Inti (GI) adalah guru terbaik yang ada di Provinsi/Kabupaten/Kota dengan Skor UKG > 75 dan modul di bawah KCM <= 2
Demikian Bapak/Ibu gambaran tentang Program PKP ini, semoga bermanfaat.


Share:

Rabu, 07 November 2018

Menjalankan AKSI For School DI Jaringan

Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan untuk membantu seorang rekan guru yang ingin mencoba melakukan ulangan online menggunakan aplikasi dari puspendik yaitu AKSI For School. Apa itu AKSI For School bisa di baca di artikel : Mengenal Aksi For School .


Adapun langkah-langkah untuk menjalankan aplikasi ini di jaringan adalah :

  • Pastikan Laptop guru (sebagai server) dan Komputer/Tablet/Smarphone siswa terhubung pada jaringan yang sama (misalnya pada wifi SSID yang sama). 
  • Kemudian cek IP Adress laptop guru yang terhubung ke jaringan WiFi, caranya gunakan alat pencarian Windows anda (1), lalu ketikkan cmd (2) lalu klik ikon Command Prompt hasil pencarian





  • Pada jendela Command Prompt, ketikkan ipconfig, lalu enter

  • Lalu cek IP Adress pada bagian yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini, pada contoh ini IP Adress nya adalah 192.168.1.8



  • Jalankan aplikasinya dengan mengklik file motivasi-menu.bat. Perlu rekan rekan ketahui aplikasi ini bersifat portabel, folder tempat file aplikasi dan file pendukungnya bisa diletakkan dimana saja di komputer anda.

  • Klik Tombol Mulai Aplikasi, lalu tunggu beberapa saat


Pada tulisan ini guru di asumsikan sudah membuat kegiatan ulangannnya pada sistem AKSI ini, dan siswa sudah mendapat kartu peserta sehingga mengetahui username dan passwordnya.

Kemudian sekarang kita berpindah ke laptop/komputer siswa. Sebelumnya sudah kita bahas bahwa komputer siswa sudah terhubung dengan jaringan WIFI yang sama dengan komputer guru.
Pada komputer siswa, buka browser (misalnya: Google Chrome), lalu pada kotak adressnya ketikkan:
ip adress komputer guru:8191/motivasi. Pada contoh ini kita sudah cek IP Adressnya adalah 192.168.1.8, sehingga yang saya ketikkan di kotak adress browser adalah : 192.168.1.8:8191/motivasi   lalu tekan Enter

  • Lalu siswa login sesuai dengan username dan password pada kartu peserta





Share:

Sabtu, 03 November 2018

Mobile Learning, Pembelajaran Di Era Digital

Saat ini banyak sekali kegiatan yang diberi awalan electronik, kata ini kemudian disingkat dengan huruf e saja, maka merebaklah istilah istilah yang kemudian populer seperti email,  ebook, ecommerce, egovernment, emoney,  elearning dan sebagainya.Dalam dunia pendidikan elearning sudah menjadi bagian penting dalam variasi proses belajar mengajar, khusunya di negara negara maju. Di Indonesia misalnaya untuk sistem perkuliahan ada dua universitas yang sudah dipercaya secara resmi untuk mengembangkan perkuliahan menggunakan sistem elearning yaitu Universitas Terbuka dan Universitas Bina Nusantara. Kemristekdikti bahkan sudah mewacanakan universitas negeri untuk membangun sistem perkuliahan elearning dengan bekerjasama dengan dua universitas di atas.

Dalam perkembangannya muncullah varian mobile dalam dunia electronic, maka saat ini juga dikenal istilah mbanking yang merupakan kependekan dari mobile banking. Dalam sistem elearning pun demikian saat ini sudah berkembang varian dari sistem elearning yaitu mlearning (ML). Mlearning merujuk pada kegiatan belajar mengajar yang menggunakan smartphone sebagai media utamanya.

Komunikasi mobile saat ini sudah merambahi banyak bidang kehidupan sehari hari, demikian pula dalam bidang pendidikan. Kenapa tidak siswa kita yang sudah terbiasa menggunakan gadget, kita arahkan juga untuk bisa menggunakan gadget untuk kegiatan belajar. Saat ini banyak sekali aplikasi mobile yang tersedia baik yang gratis atau berbayar yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan mobile learning tersebut misalnya Edmodo, Schoology, RuangGuru, dan lain sebagainya.

Atau kita ingin mengembangkan  sistem mlearning sendiri?

Ada beberapa hal yang perlu Bapak/Ibu perhatikan jika ingin mengembangkan sistem mlearning sendiri, diantaranya :

  1. Gunakan LMS yang bersifat responsive, artinya sistemnya memiliki kemampuan menyesuaikan tampilannya dengan ukuran tampilan smartphone.
  2. Gunakan Micro Learning, Jenis konten pembelajaran ini dirancang untuk diakses dan dikonsumsi secara singkat. Konten yang  berbasis kuis juga masuk dalam kategori ini.
  3. Gunakan juga Learning Games, yaitu konten pembelajaran yang dirancang menyerupai game atau permainan, tentunya akan lebih disukai anak anak kita.
  4. Tampilannya lebih informal, baik teks, gambar atau konten lainnya harus tampak informal
Nah itu saja dulu Bapak/Ibu guru diskusi kita teantang mlearning, mudah mudahan ada manfaatnya. Terimakasih
Share:

Senin, 29 Oktober 2018

Sekali Lagi : Sekolah Tanpa Kertas, Mungkinkah?


Berapakah biaya pengadaan kertas setiap kali ulangan umum (PAS/PAT)? Marilah kita buat ilustrasi sederhananya.
Jumlah siswa : 500
Jumlah mapel : 11
Rata rata jumlah lembar ulangan tiap mapel termasuk lembar jawaban : 4
Biaya fotokopi : Rp. 200 per lembar
Maka biaya untuk penggandaan soal adalah : 500 x 11 x 4 x Rp. 200 = Rp. 4.400.000,- , jika ditambah dengan biaya amplop dan sebagainya anggaplah menjadi Rp. 5.000.000,-. Dalam satu tahun sekolah mengadakan 2 kali kegiatan ulangan umum, maka biaya untuk itu adalah Rp. 10.000.000,- .

Dari ilustrasi tersebut sudah tergambar berapa biaya minimal yang harus dikeluarkan sekolah, belum lagi biaya biaya lainnya. Jika sekolah mampu mengadakan ulangan umum berbasis komputer maka sekolah mampu menghemat anggaran cukup besar. Itu baru dari satu aspek, bayangkan juga penggunaan kertas untuk administrasi guru, kalu dikalkulasikan seorang guru paling sedikit menggunakan 1 rim kertas HVS, jika ada 30 orang guru, maka untuk perangkat pembelajaran saja minimal diperlukan 30 rim kertas. Coba kalau boleh administrasi guru itu cukup disimpan di Google Drive lalu di share kepada kepala sekolah dan pengawas, kepala sekolah dan pengawas sekolah bisa memeriksa dan memberi catatan kapan saja dimana saja, tidak perlu memeriksa dalam bentuk printout.

Satu lagi : Pengadaan buku siswa yang disyaratkan 20% dari anggran BOS tiap tahun. Coba kalau misalkan pengadaan itu diganti dengan pengadaan tablet standard. Tablet tersebut selain bisa diisi dengan ratusan buku, juga bisa digunakan untuk pembelajaran maupun ulangan, tentu akan lebih efektif dalam menunjang pembelajaran.

Intinya di era teknologi informasi ini, sekolah dan para birokrasi pendidikan harus mulai berfikir lebih kreatif dan inovatif untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi Era Industri 4.0

Kedepannya para pembuat kebijakan pendidikan cobalah undang guru guru TIK, untuk membuat formulasi bagaimana membuat pembelajaran abad 21 tersebut. berfikirlah Out of the box
Share:

Kamis, 11 Oktober 2018

Mengurai Permasalahan Guru Honorer


(gambar ilustrasi milik www.tekape.co : https://tekape.co/opini-guru-honor-yang-tak-terlirik/ )

Siapakah yang dimaksud guru honorer itu? Guru honorer adalah guru guru yang mengabdi di sekolah negeri. Ketika muncul kebijakan TPG atau tunjangan profesi guru mereka tidak bisa tersentuh. Jika teman teman mereka di sekolah swasta bisa mendapatkan TPG, mereka tidak bisa mendapatkannya karena salah satu persyratan untuk bisa mendapatkan TPG adalah adanya SK dari Kepala Daerah. Padahal selama ini mereka hanya mendapatkan SK dari Kepala Sekolah. Sampai akhirnya pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Permendikbud No.8 Tahun 2017 yang mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk memberikan SK kepada para guru honorer.

Lalu apakah semua kepala daerah memberikan SK kepada guru honorer? Ternyata tidak. Pemerintah daerah memiliki ketakutan jika SK diterbitkan maka para guru honorer akan menuntut gaji/honor dari pemerintah daerah. Sementara sebagian besar pemerintah daerah mengaku tidak akan mampu untuk menggaji guru honorer yang jumlahnya ribuan di setiap kabupaten.

Lalu bagaiman solusinya?
Menurut hemat penulis, Solusi jangka pendek adalah Pemerintah Daerah tetap memberikan SK kepada guru honorer, dan Pemerintah Pusat cq Kemetrian Pendidikan merevisi kembali aturan yang berkaitan dengan sertifikasi guru honorer, agar lebih mudah dan sederhana. Sehingga guru guru honorer bisa mendapatkan Tunjangan Profesi Guru. Dengan adanya TPG untuk guru honorer, PEMDA terlepas dari beban, Sekolah juga terlepas dari beban, karena menarut aturan sekolah hanya boleh mengalokasikan maksimal 15% dana BOS untuk membayar guru honorer, padahal selama ini ???

Mudah-mudahan pemerintah benar benar bisa menyelesaikan masalah ini, seperti janji Pak Moeldoko yang diberitakan oleh
KOMPAS  https://nasional.kompas.com/read/2018/10/09/19272991/pemerintah-akan-naikan-gaji-guru-honorer-yang-tak-lolos-cpns-dan-pppk
bahwa Pemerintah akan menaikkan gaji guru honorer yang tak lolos PNS/PPPK. Sekali lagi mudah mudahan benar Aamiiin

Share:

Jumat, 07 September 2018

Variasi Pembelajaran Dengan QR Code

Kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dasasan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang (https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_QR)


Selain untuk kepentingan identifikasi produk, QR Code bisa dimanfaatkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan sedikit kreativitas guru bisa merancang berbagai jenis teknik pembelajaran yang memanfaatkan QR Code dan HP. (Sebagai referensi bisa kunjungi : https://www.teachstarter.com/blog/10-exciting-qr-code-activity-ideas-for-classroom/)





Berikut adalah sebuah contoh skenario umum pembelajaran dengan QR Code:
Sebelum pelajaran:
  1. Atur siswa ke dalam kelompok. Setiap kelompok membutuhkan setidaknya SATU orang yang memiliki perangkat seluler (catatan: koneksi internet tidak diperlukan).
  2. Mintalah siswa untuk mengunduh pembaca QR (mis. I-Nigma | NeoReader | Kaywa) ke perangkat seluler mereka. Bawa perangkat ini ke dalam kelas/pelajaran.
  3. Siapkan sejumlah pertanyaan yang akan kita ubah menjadi QR Code. 
  4. Kunjungi website QR Treasure Hunt Generator : http://www.classtools.net/QR/ , klik tombol Get Started
  5. Pada halaman berikutnya lengkapi kolom judul quiz, kolom pertanyaan dan jawaban (paling sedikit 5) secara berurutan ke bawah, isi sandi untuk quiz ini . terakhir klik tombol Create the QR Chalange
  6. Akan muncul halaman berisi tautan, klik tautan yang muncul
  7. Setelah itu klik Get the QR Code for each question!
  8. Simpan gambar QR Code (sejumlah pertanyaan +1), QR Code yang paling atas/yang pertama adalah intruksi/pengantar dan QR Code berikutnya adalah pertanyaan yang kita buat.
  9. Cetak gambar QR Code tersebut. Tempelkan gambar QR code tersebut di tempat tempat tertentu di sekitar kelas/sekolah.


B. Pelajaran:
  1. Letakkan kode QR pertama ('introduction')  di papan tulis Anda.
  2. Setiap tim memindai QR Pertama ke perangkat mereka dan diberitahu untuk mulai berburu di sekitar sekolah untuk kode QR yang tersisa.
  3. Pemenangnya adalah tim pertama yang kembali dengan jawaban paling benar dalam waktu yang tersedia.
Contoh Video


C. TIPS / IDE LAINNYA
  1. Tim penghargaan SATU poin untuk setiap pertanyaan yang berhasil mereka decode, dan dua poin lagi untuk setiap jawaban yang benar yang mereka berikan.
  2. Siswa di setiap tim yang tidak memiliki akses ke perangkat seluler dapat bertanggung jawab atas jawaban penelitian / memburu kode QR lain untuk tim mereka.
Share:

Selasa, 04 September 2018

Gala Siswa Indonesia SMP Tingkat kabupaten Sukabumi Di Mulai Hari Ini


Hari ini, 4 September 2018 Gala Siswa Indonesia SMP tingkat kabupaten sukabumi dibuka di lapangan Sekolah Model, Cikembang Sukabumi. Turnamen mempertemukan tim tim juara tingkat komisariat.
Salah satu tim peserta adalah tim SMP Negeri 1 Cikakak yang mewakili Komisariat Pelabuhanratu. Tim ini dipimpin oleh Bapak lolop Syarifudin selaku ketua MKKS SMP Komisariat Pelabuhanratu. Sebagai manajer tim adalah bapak Drs. Hidayat, Kepala SMPN 1 Cikakak. Adapun pelatih adalah
Bapak Edy Yanto dan Bapak Cecep Setiawan


Selamat bertanding!
Share:

Solusi Komputer Murah Untuk UNBK Dengan Raspbery Pi atau Orange Pi

Banyak sekolah yang saat ini sedang menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) masih kesulitan dalam penyediaan  sarana komputer untuk itu. Sebagai ilustrasi jika sekolah memiliki peserta UN sebanyak 300 orang maka sekolah minimal harus mempersiapkan paling sedikit 100 unit komputer/laptop. Jika rata rata harga sebuah komputer atau laptop per unitnya 4 juta rupiah, maka sekolah memerlukan dana sekitar 400 juta rupiah. Mengadakan dana sebanyak itu tentunya tidak mudah bagi sekolah sekolah yang berada di daerah. Jika mengandalkan Dana Operasional Sekolah (BOS) rasanya lebih tidak mungkin lagi. Meminta bantua orangtua? Saat ini juga rasanya sulit, akibat janji janji politik sekolah gratis pimpinan sekolah akan menanggung resiko yang berat untuk itu. 
Lalu?
Sebenarnya ada sebuah solusi yang lebih ringan baiayanya, yaitu dengan menggunakan komputer mini jenis raspbery pi atau orange pi. Dengan harga dikisaran 300 ribuan ditambah pengadaan monitor dengan harga 700 ribuan, sekolah bisa mengadakan 100 unit komputer hanya dengan biaya sekitar 100 jutaan. Hanya seperempat dari harga normal.
Share:

Senin, 20 Agustus 2018

Pelatihan Guru Online, Belajar di Mana Saja Kapan Saja

Banyak cara saat ini untuk meningkatkan kompetensi kita sebagai guru. Salah satunya adalah dengan mengikuti pelatihan pelatihan online. Pelatihan online ini ada yang gratis, semi gratis dan ada pula yang berbayar. Di Indonesia salah satu lembaga yang banyak menyediakan pelatihan bagi guru secara gratis adalah South East Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) melalui sebuah lembaga di bawahnya yaitu SEAMOLEC. Untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut silahkan kunjungi lamannnya di : http://mooc.seamolec.org/. Saya pernah mengikuti pelatihan dari seamolec tersebut, salah satunya :

Selain itu Kemdikbud melalui Divisi data litbang pernah mengadakan pelatihan online salah satunya yang pernah penulis ikuti adalah :

Sedangkan lembaga/perusakaan IT internasional seperti Microsoft juga membuka pelatihan guru online melalui program Microsoft Educator , salah satunya yang penulis pernah ikuti diantaranya adalah:
Demikian Bapak/Ibu guru contoh  pelatihan online yang dapat Bapak/ibu ikuti. Terimakasih


Share:

VISI SMPN 1 CIKAKAK

TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG BERAHLAKUL KARIMAH, BERPRESTASI, ANTUSIAS DAN RELIJIUS

Statistik Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive


Recent Posts

Tags

Recent Comments

Followers