BLOG NYA PA ENDANG MUHTADIN
Tampilkan postingan dengan label Guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Guru. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 Oktober 2018

Mengurai Permasalahan Guru Honorer


(gambar ilustrasi milik www.tekape.co : https://tekape.co/opini-guru-honor-yang-tak-terlirik/ )

Siapakah yang dimaksud guru honorer itu? Guru honorer adalah guru guru yang mengabdi di sekolah negeri. Ketika muncul kebijakan TPG atau tunjangan profesi guru mereka tidak bisa tersentuh. Jika teman teman mereka di sekolah swasta bisa mendapatkan TPG, mereka tidak bisa mendapatkannya karena salah satu persyratan untuk bisa mendapatkan TPG adalah adanya SK dari Kepala Daerah. Padahal selama ini mereka hanya mendapatkan SK dari Kepala Sekolah. Sampai akhirnya pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Permendikbud No.8 Tahun 2017 yang mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk memberikan SK kepada para guru honorer.

Lalu apakah semua kepala daerah memberikan SK kepada guru honorer? Ternyata tidak. Pemerintah daerah memiliki ketakutan jika SK diterbitkan maka para guru honorer akan menuntut gaji/honor dari pemerintah daerah. Sementara sebagian besar pemerintah daerah mengaku tidak akan mampu untuk menggaji guru honorer yang jumlahnya ribuan di setiap kabupaten.

Lalu bagaiman solusinya?
Menurut hemat penulis, Solusi jangka pendek adalah Pemerintah Daerah tetap memberikan SK kepada guru honorer, dan Pemerintah Pusat cq Kemetrian Pendidikan merevisi kembali aturan yang berkaitan dengan sertifikasi guru honorer, agar lebih mudah dan sederhana. Sehingga guru guru honorer bisa mendapatkan Tunjangan Profesi Guru. Dengan adanya TPG untuk guru honorer, PEMDA terlepas dari beban, Sekolah juga terlepas dari beban, karena menarut aturan sekolah hanya boleh mengalokasikan maksimal 15% dana BOS untuk membayar guru honorer, padahal selama ini ???

Mudah-mudahan pemerintah benar benar bisa menyelesaikan masalah ini, seperti janji Pak Moeldoko yang diberitakan oleh
KOMPAS  https://nasional.kompas.com/read/2018/10/09/19272991/pemerintah-akan-naikan-gaji-guru-honorer-yang-tak-lolos-cpns-dan-pppk
bahwa Pemerintah akan menaikkan gaji guru honorer yang tak lolos PNS/PPPK. Sekali lagi mudah mudahan benar Aamiiin

Share:

Selasa, 02 Oktober 2018

Absensi Siswa, Pake HP Saja


Masih menggunakan buku absen untuk melakukan absensi siswa? Kalau masih berarti kita belum jadi guru zaman NOW. Zaman Now adalah zaman teknlogi informasi, hampir semua kegiatan sehari hari sudah menggunakan peralatan teknologi informasi. Pada kesempatan ini izinkan Gumanti memperkenalkan sebuah aplikasi yang dapat Bapak/Ibu guru gunakan untuk melakukan pengecekan kehadiran siswa di kelas. Aplikasi ini namanya SAM : Scan Attendance Manager. Dengan SAM kegiatan mengabsen menjadi lebih menarik dan datanya langsung tersimpan di Ponsel Android Bapak/Ibu. Untuk menggunakan SAM, download aplikasinya di : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.shmoopy.sam&hl=en Ingin internetan di tivi biasa, beli alat ini Anycast klik disini paling murah cuma Rp.109.000,- Setelah kita unduh, buka aplikasi SAM, maka kita akan melihat tampilan menu : langkah pertama adalah klik menu Manage Classes, tambahkan sebuah kelas baru. Setelah kelas kita buat selanjutnya kita tambahkan siswa ke kelas tersebut dengan klik/tap pada menu Manage Students. Setelah selesai menambahkan siswa, kita buat ID card setiap siswa kirimkan saja ID card siswa tersebut melalui WA, nanti bisa dicetak. Kita bisa melakukan pengabsenan dengan klik menu Scan Attendance lalu arahkan HP kita ke HP Siswa atau ID card siswa, maka data kehadiran siswa akan tersimpan di HP guru. Mudahkan? Selamat mencoba.. para Guru Zaman TI.
Share:

Senin, 17 September 2018

Guru Honorer: Sudah Gaji Sering Terlambat, Eh Masih disebut Guru Ilegal

(foto : Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sungguh terlalu PLT Kadisdik Garut yang menyebut guru honorer sebagai guru ilegal. Sebagai seorang pejabat seharusnya Ia mengetahui kondisi pendidikan di tempatnya. Selama ini lebih dari 70% kegiatan pembelajaran di sekolah sekolah negeri dilakukan oleh para guru honorer. Apalagi di Sekolah Dasar, banyak SD di daerah yang hanya memiliki 1 atau 2 orang guru PNS, selebihnya adalah guru honorer. 



Guru honorer itu, gajinya jauh di bawah UMR dan dibayarnya pun seringkali 3 bulan sekali bahkan kadang lebih jika pemerintah terlambat dalam mencairkan dana BOS.

Kalaupun ia tidak bisa memberikan solusi terhadap permasalahan guru honorer, janganlah membuat pernyataan yang menyakitkan. Wajar jika mereka dan juga rekan rekan mereka yang guru PNS turun untuk berdemo.
Mudah mudahan kelakuan PLT Kadisdik Kab. Garut ini tidak diikurti oleh pejabat pejabat lain.
Share:

Sabtu, 08 September 2018

Tes Formatif Dengan Aplikasi Plickers.( Bagian 1 : Seting Kelas)


Untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa selama proses pembelajaran, biasanya guru mengadakan tes formatif. Di masa lalu tes seperti ini biasa berupa tes tertulis atau tes lisan, atau kadang cukup guru mengajukan pertanyaan yang cukup dijawab siswa dengan cara mengacungkan tangan. Cara seperti ini kadang lebih efektif karena guru bisa langsung memperkirakan persentasi daya serap siswa. Tetapi saat ini ada cara yang lebih menarik yaitu menggunakan aplikasi plickers.



Dengan aplikasi plickers guru dapat menayangkan pertanyaan di layar, kemudia siswa menjawabnya dengan cara mengangkat sebuah gambar khusus yang mewakili jawaban siswa. Selanjutnya guru akan memindai jawaban siswa tersebut dengan cara mengarahkan kamera smartphone kepada siswa atau sekelompok siswa. Aplikasi plickers akan memeriksa jawaban tersebut dan langsung memberikan hasil jawaban siswa tersebut di layar ponsel.


Bagaimana Bapak/Ibu guru ingin mencobanya? Silahkan unduh dulu aplikasi Plickers di playstore, lalu login dengan akun google anda. Aplikasi ini akan anda gunakan untuk memindai jawaban siswa.

Seting Kelas

Menambahkan Kelas Dan Siswa

Untuk seting kelas kunjungi https://www.plickers.com/ (gunakan browser, baik di PC maupun smartphone), lalu login dengan akun google yang sama dengan di aplikasi.

A. Klik tab Class (1), lalu klik Add new class (2) :



B. Lengkapi Nama kelasnya (1), tingkat (2), dan pelajaran (3), setelah selesai klik tombol save (4)




C. Ketikkan nama siswa lalu tekan enter


Demikian cara membuat kelas dan menambahkan siswa ke dalamnya. Selanjutnya pada bagian 2 tulisan ini kita akan membahas tentang menambhkan soal atau pertanyaan. Natikan kelanjutan tulisan ini .


Share:

Breaking News : Minibus Rombongan Guru Masuk Jurang Di Cisarakan Pelabuhanratu


Sumber :KOMPAS.com/BUDIYANTO

Sebuah bis yang mengangkut rombongan guru dari Jakarta, kemarin malam terjun ke jurang di tanjakan Cisarakan Desa Buniwangi Kecamatan Pelabuhanratu. Dalam kecelakaan tersebut, seorang penumpang bus, Saeful Bahri meninggal dunia. Sementara itu tiga penumpang lainnya mengalami luka berat dan 16 penumpang luka ringan.

Menurut keterangan rombongan guru tersebut akan menuju tempat wisata Geopark Ciletuh, akiibat kurang menguasai medan yang memiliki tanjakan/turunan yang tajam, sopir tidak bisa menguasai kendaraannya.
Share:

Jumat, 07 September 2018

Variasi Pembelajaran Dengan QR Code

Kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dasasan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang (https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_QR)


Selain untuk kepentingan identifikasi produk, QR Code bisa dimanfaatkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan sedikit kreativitas guru bisa merancang berbagai jenis teknik pembelajaran yang memanfaatkan QR Code dan HP. (Sebagai referensi bisa kunjungi : https://www.teachstarter.com/blog/10-exciting-qr-code-activity-ideas-for-classroom/)





Berikut adalah sebuah contoh skenario umum pembelajaran dengan QR Code:
Sebelum pelajaran:
  1. Atur siswa ke dalam kelompok. Setiap kelompok membutuhkan setidaknya SATU orang yang memiliki perangkat seluler (catatan: koneksi internet tidak diperlukan).
  2. Mintalah siswa untuk mengunduh pembaca QR (mis. I-Nigma | NeoReader | Kaywa) ke perangkat seluler mereka. Bawa perangkat ini ke dalam kelas/pelajaran.
  3. Siapkan sejumlah pertanyaan yang akan kita ubah menjadi QR Code. 
  4. Kunjungi website QR Treasure Hunt Generator : http://www.classtools.net/QR/ , klik tombol Get Started
  5. Pada halaman berikutnya lengkapi kolom judul quiz, kolom pertanyaan dan jawaban (paling sedikit 5) secara berurutan ke bawah, isi sandi untuk quiz ini . terakhir klik tombol Create the QR Chalange
  6. Akan muncul halaman berisi tautan, klik tautan yang muncul
  7. Setelah itu klik Get the QR Code for each question!
  8. Simpan gambar QR Code (sejumlah pertanyaan +1), QR Code yang paling atas/yang pertama adalah intruksi/pengantar dan QR Code berikutnya adalah pertanyaan yang kita buat.
  9. Cetak gambar QR Code tersebut. Tempelkan gambar QR code tersebut di tempat tempat tertentu di sekitar kelas/sekolah.


B. Pelajaran:
  1. Letakkan kode QR pertama ('introduction')  di papan tulis Anda.
  2. Setiap tim memindai QR Pertama ke perangkat mereka dan diberitahu untuk mulai berburu di sekitar sekolah untuk kode QR yang tersisa.
  3. Pemenangnya adalah tim pertama yang kembali dengan jawaban paling benar dalam waktu yang tersedia.
Contoh Video


C. TIPS / IDE LAINNYA
  1. Tim penghargaan SATU poin untuk setiap pertanyaan yang berhasil mereka decode, dan dua poin lagi untuk setiap jawaban yang benar yang mereka berikan.
  2. Siswa di setiap tim yang tidak memiliki akses ke perangkat seluler dapat bertanggung jawab atas jawaban penelitian / memburu kode QR lain untuk tim mereka.
Share:

5 Tips Membuat Kelas Menyenangkan


Belajar di kelas. Aktifitas yang satu ini menjadi menu harian untuk bapak ibu guru dan para murid di sekolah. Sebagai guru, yang merupakan fasilitator utama, guru sangat berperan untuk membuat menu harian ini dalam sajian yang segar, menarik, tidak membosankan dan tentunya bergizi.
Penyajian yang selalu baru menjadi salah satu faktor untuk menentukan hasil dari proses belajar mengajar. Nah, apa tips dan trik dari bapak ibu guru yang biasa bapak ibu guru lakukan untuk membuat menu harian ini segar dan bergizi? Intip yuks beberapa cara membuat kelas menyenangkan berikut ini!
1. Hindari berdiri di satu posisi
Dalam cara konvensional dalam mengajar, guru selalu mengajar dengan posisi yang sama yaitu di depan kelas. Guru duduk di belakang meja guru atau berdiri di depan papan tulis. Guru biasanya meminta murid untuk membuka buku pelajaran atau membagikan foto kopi materi pelajaran. Kemudian materi tersebut dibahas bersama-sama. Metode ini dikaji sebagai salah satu metode yang tidak efektif, karena belajar terjadi hanya satu arah, guru menyampaikan dan murid mendengarkan. Kira-kira akan berapa lama anak-anak akan bertahan untuk menyimak pelajaran yang diajarkan? 10 menit? 15 menit? Coba saja.
Bandingkan dengan mobile teaching. Guru bisa membahas mata pelajaran dalam jarak dekat dengan murid. Matematika misalnya. Dengan metode mobilitas di dalam kelas, guru bisa benar-benar turun untuk membantu murid menjelaskan penggunaan rumus, perkalian dan lain sebagainya. Selain itu, hal ini juga bisa membantu murid untuk lebih relax, menciptakan suasana bahwa mereka memang sedang belajar bersama dengan guru mereka, bukan selalu diajari atau digurui.
Terlebih, mereka akan merasakan keterlibatan guru secara emosional. Dengan berjalan-jalan, berpindah-pindah posisi, guru juga akan lebih mengetahui secara detail situasi kelas, bahkan melihat apa yang dikerjakan oleh muridnya, satu-persatu. Apakah Donny sedang melamun, Carol sedang menggambar karena bosan, atau ada murid yang bisik-bisik, corat-coret dan lain sebagainya.
2. Pancing ide anak sebanyak-banyaknya
Full attention atau atensi penuh bisa juga didapat dari memancing pendapat, diskusi atau berdebat argument. Tidak semua anak bisa mengeluarkan idea tau pendapat mereka. Sebagai guru, kita harus percaya pada kemampuan dari masing-masing anak. Pacu mereka untuk berani berpendapat, hargai apapun yang mereka ungkapkan. Dengan demikian, selain memberikan materi pelajaran, kita juga melatih mereka untuk terbuka pada perbedaan ide dan mendengarkan orang lain. Hal ini menjadi sangat penting bagi anak, karena ini akan menjadi bekal untuk mereka berinteraksi dengan orang lain, dengan teman, guru, orang tua atau siapa saja yang mereka temui.
3. Bervariasi
Sajikan mata pelajaran dengan berbagai variasi. Misalnya di awal pelajaran, bapak ibu guru bisa memberikan aktivitas untuk class warming up, seperti berdiri bersama dan melakukan yel-yel, atau games selama 5 menit, atau cerita lucu atau apapun yang bisa memberikan semangat dan menyatukan spirit anak untuk belajar bersama bapak ibu guru selama 45 menit atau 90 menit ke depan. Bisa juga setelah 15 menit menjelaskan mata pelajaran, bapak ibu guru bisa menyisipkan kuis selingan. Perbanyak diskusi dengan anak-anak murid. Di akhir pelajaran, bisa ditutup dengan tanya jawab singkat mengenai mata pelajaran yang diajarkan.
4. Berikan perhatian ke semua anak
Yang sering terjadi di kelas adalah guru akan cenderung lebih memperhatikan murid yang pintar dan aktif. Kita coba tarik kembali ke masa kita sekolah dulu. Jika memang kita sebagai anak aktif, kita akan merasa kita sangat diperhatikan oleh guru.
Jika kita diam saja di kelas, maka kita juga tidak akan berkesempatan untuk menuangkan ide ataupun mengaktualisakan diri kita di kelas. Makanya sering muncul jargon, jadilah anak ‘yang paling’…paling pintar, paling paling cantik, paling badung, paling suka telat… Yang penting menjadi ‘paling’, entah paling apa, karena dengan paling, kita baru akan diperhatikan oleh guru.
Bagaimana dengan anak-anak yang dalam taraf biasa-biasa saja? Sekarang ketika menjadi seorang guru, sebenarnya tugas seorang guru lah untuk mengeksplore ‘benih-benih paling’ yang ada di dalam diri masing-masing anak. Sebagai guru, guru harus percaya bahwa setiap anak punya talenta dan potensi yang berbeda-beda.
5. Maksimalkan teknologi
Salah satu alat yang membantu guru untuk menciptakan suasana aktif dan segar adalah teknologi. Manfaatkan teknologi yang ada, seperti laptop, internet dan projektor untuk mengubah materi pelajaran text book ke audio visual. Dengan penyajian yang baik dan menarik, fokus anak akan lebih terarah pada materi yang disampaikan. Jangan ragu untuk mengotak-atik atau membuat sesuatu yang berbeda dengan teknologi.
Dengan satu klik di sebuah website, guru bisa mendapatkan berbagai pengetahuan yang bisa diseleksi menyesuaikan mata pelajaran yang sedang dibahas. Berbagai situs tentang edukasi dan pengetahuan tersedia, salah satunya adalah portal kesekolah.com yang menyajikan berbagai artikel dari kesehatan, pendidikan, berita, solusi edukasi dan lain sebagainya. Dengan demikian, pembahasan materi yang dilakukan di dalam kelas akan lebih bervariasi dan selalu segar, karena informasi dari internet selalu update dan terkini.
Source : www.kesekolah.com
Share:

Rabu, 05 September 2018

Aplikasi Gratis Untuk Belajar Dan Mengajar : #1. LMS


Teknologi informasi telah mewarnai berbagai bidang kehidupan, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajar pada saat ini menuntut guru menggunakan teknolgi informasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tuntutan keterampilan abad 21 yang harus dikuasai siswa juga dalam banyak hal memerlukan bantuan teknologi informasi untuk mewujudkannya. Beruntunglah kita karena pada saat ini banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk itu, sebagian diantaranya adalah aplikasi aplikasi yang tidak berbayar atau gratis.



Pada tulisan ini, penulis akan menguraikan contoh aplikasi aplikasi gratis yang dapat dimanfaatkan guru dalam membantu proses belajar mengajar. Penulis akan mulai dengan aplikasi LMS gratis.

LMS atau Learning Management System merupakan sebuah sistem untuk mengelola kegiatan pembelajaran dalam sebuah jaringan komputer (baik internet maupun internet).  Berikut ini tiga (3) LMS gratis yang paling populer saat ini.

1. Edmodo, merupakan sebuah LMS yang tampilan maupun karakteristik mirip dengan Facebook. LMS Edmodo mengintegrasikan jejaring sosial kedalam lingkungan LMS nya. Edmodo menyediakan tiga jenis akun yaitu Guru, Siswa dan orangtua. 

Aktifitas pembelajaran yang disediakan oleh Edmodo meliputi Quizz, Poll dan Assignment. Semnetara sumber belajar yang didukung oleh Edmodo meliputi berbagai jenis file dan tautan(link).




2.  Schoology,  Memiliki fitur yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan Edmodo. Istilah dan tampilannya sangat mirip dengan facebook, sehinggu guru atau siswa yang sudah terbiasa dengan facebook akan mudah beradftasi saat menggunakan LMS ini.

3. Moodle, Moodle merupakan LMS yang sangat lengkap baik dari segi administrasi maupun dari segi aktifitas dan sumber belajar. Selain itu moodle tersedia dalam format cloud (internet) maupun bisa di download untuk bisa digunakan pada jaringan lokal atau intranet.

Demikian itu tadi tiga LMS yang saat ini banyak digunakan oleh para guru diseluruh dunia untuk membangun sistem kelas maya (virtual class). Dengan LMS guru bisa mengembangkan metode Flipped Classroom sebagai salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan abad 21 yaitu keterampilan Kolaborasi.
Share:

Selasa, 04 September 2018

Gala Siswa Indonesia SMP Tingkat kabupaten Sukabumi Di Mulai Hari Ini


Hari ini, 4 September 2018 Gala Siswa Indonesia SMP tingkat kabupaten sukabumi dibuka di lapangan Sekolah Model, Cikembang Sukabumi. Turnamen mempertemukan tim tim juara tingkat komisariat.
Salah satu tim peserta adalah tim SMP Negeri 1 Cikakak yang mewakili Komisariat Pelabuhanratu. Tim ini dipimpin oleh Bapak lolop Syarifudin selaku ketua MKKS SMP Komisariat Pelabuhanratu. Sebagai manajer tim adalah bapak Drs. Hidayat, Kepala SMPN 1 Cikakak. Adapun pelatih adalah
Bapak Edy Yanto dan Bapak Cecep Setiawan


Selamat bertanding!
Share:

Solusi Komputer Murah Untuk UNBK Dengan Raspbery Pi atau Orange Pi

Banyak sekolah yang saat ini sedang menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) masih kesulitan dalam penyediaan  sarana komputer untuk itu. Sebagai ilustrasi jika sekolah memiliki peserta UN sebanyak 300 orang maka sekolah minimal harus mempersiapkan paling sedikit 100 unit komputer/laptop. Jika rata rata harga sebuah komputer atau laptop per unitnya 4 juta rupiah, maka sekolah memerlukan dana sekitar 400 juta rupiah. Mengadakan dana sebanyak itu tentunya tidak mudah bagi sekolah sekolah yang berada di daerah. Jika mengandalkan Dana Operasional Sekolah (BOS) rasanya lebih tidak mungkin lagi. Meminta bantua orangtua? Saat ini juga rasanya sulit, akibat janji janji politik sekolah gratis pimpinan sekolah akan menanggung resiko yang berat untuk itu. 
Lalu?
Sebenarnya ada sebuah solusi yang lebih ringan baiayanya, yaitu dengan menggunakan komputer mini jenis raspbery pi atau orange pi. Dengan harga dikisaran 300 ribuan ditambah pengadaan monitor dengan harga 700 ribuan, sekolah bisa mengadakan 100 unit komputer hanya dengan biaya sekitar 100 jutaan. Hanya seperempat dari harga normal.
Share:

Selasa, 21 Agustus 2018

Guru Honor : Pejuang Di Masa Kemerdekaan

Siapa pejuang sesungguhnya saat ini? Saya pikir guru honorlah pejuang yang sesungguhnya saat ini. Coba saja bayangkan:

  1. Guru honorer adalah satu satunya profesi yang benar benar tanpa perlindungan/jaminan kesehatan, kematian dan hari tua.
  2. Guru honorer digaji jauh di bawah UMR/UMK, sebagian besar mereka cuma di gaji antara 300 ribu s.d. 700 ribu per bulan. Itupun sering kali telat.
  3. Sebagian besar guru honorer mengabdi di sekolah sekolah yang sangat kurang dalam hal fasilitas penunjang pembelajaran.
Tetapi mereka tetap semangat bekerja bahkan kadang lebih rajin dari guru PNS.

Untuk itulah kita sangat berharap pemerintah benar-benar peduli dengan nasib guru honorer ini. Benar-benar peduli, bukan cuma sekedar manis di mulut saja. Coba saja seandainya semua guru honorer mogok mengajar satu bulan saja, akan ada bererapa ribu kelas terbengkalai, berapa ratus ribu siswa terlantar. 
Diperlukan pejabat yang berani, kreatif dan inovatif untuk memikirkan nasib guru honorer. Sebab menuntaskan masalah guru honor berarti meyelesaikan juga masalah pendidikan secara umum.
Apakah itu ada?
Share:

VISI SMPN 1 CIKAKAK

TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG BERAHLAKUL KARIMAH, BERPRESTASI, ANTUSIAS DAN RELIJIUS

Statistik Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive


Recent Posts

Tags

Recent Comments

Followers